Warta
Ding Akui Kekhawatirannya Jelang Pertandingan Melawan Gukesh: 'Saya Khawatir Akan Kalah Telak'
Juara Dunia Ding Liren mengungkapkan pemikirannya sebelum ia bersiap mempertahankan gelarnya. Foto: Maria Emelianova/Chess.com

Ding Akui Kekhawatirannya Jelang Pertandingan Melawan Gukesh: 'Saya Khawatir Akan Kalah Telak'

TarjeiJS
| 1 | Liputan Acara Catur

Juara Dunia GM Ding Liren mengungkapkan bahwa dia menganggap dirinya sebagai underdog dalam pertandingan perebutan gelar melawan GM Gukesh Dommaraju. Dia juga mengakui bahwa ada kekhawatiran akan kemungkinan kalah telak.

Dengan kurang dari tiga minggu menuju Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2024, pemain asal China berusia 32 tahun ini mengungkapkan kondisi mentalnya dalam sebuah wawancara bersama Kaja Snare, yang dirilis di channel YouTube TakeTakeTake pada hari Senin.

Ding tampaknya menjadi bayangan dari dirinya yang dulu, jauh dari pemain yang pernah melampaui rating 2800 dan menjadi ancaman bagi mantan juara dunia GM Magnus Carlsen pada tahun 2018 dan 2019. Carlsen sendiri pernah mengatakan awal tahun ini bahwa Ding mungkin sudah "tidak akan kembali ke level terbaiknya".

Satu setengah tahun setelah memenangkan gelar dalam pertandingan dramatis melawan GM Ian Nepomniachtchi, Ding kini turun di bawah rating 2730 dan berada di peringkat 23 dunia, posisi terendah yang pernah dicapai seorang juara bertahan.

"Mungkin saya tidak begitu bersemangat untuk bermain. Saya tidak memiliki ambisi yang sama untuk memenangkan pertandingan," ujarnya saat Snare meminta penjelasan.

Sang juara dunia membantah anggapan bahwa tekanan gelar membuatnya tertekan, namun Ding mengakui bahwa kini dia memiliki 28 pertandingan klasik berturut-turut tanpa kemenangan. Faktanya, kemenangan terakhirnya adalah melawan GM Max Warmerdam di babak ke-12 Tata Steel Chess 2024.

Ding remained winless in the Olympiad, losing one game, against Liem Quang Le. Photo: Maria Emelianova/Chess.com
Ding tidak mencatatkan kemenangan di Olimpiade dan mengalami satu kekalahan melawan Le Quang Liem. Foto: Maria Emelianova/Chess.com

Catatannya menunjukkan nol kemenangan, 21 remis, dan tujuh kekalahan. "Permainan saya memiliki banyak kesalahan, di semua bagian permainan. Terkadang saya berhasil menciptakan peluang dan mendapatkan posisi menang, tetapi saya tidak bisa menyelesaikannya. Ini masalah yang selalu terjadi," ungkap Ding.

Di sisi lain, penantangnya yang berusia 18 tahun tampak sangat siap untuk pertandingan mendatang. Gukesh baru-baru ini mengatakan kepada Chess.com bahwa dia "sangat menantikan pertandingan ini" dan berada dalam performa terbaik setelah tahun yang fantastis. Gukesh, yang kini naik ke peringkat lima dunia, bersinar terang selama Olimpiade Catur dengan mencetak 9/10 untuk memimpin India meraih kemenangan.

Ding setuju bahwa Gukesh berada dalam kondisi terbaik, dan menambahkan: "Jelas saya akan menjadi underdog menjelang pertandingan ini. Saya berharap bisa menjadi pemain yang benar-benar berbeda dan setidaknya memberinya perlawanan untuk memperlambat laju (Gukesh)... untuk mendapatkan peluang menang."

Jelas saya akan menjadi underdog menjelang pertandingan ini. Saya berharap bisa menjadi pemain yang benar-benar berbeda dan setidaknya memberinya perlawanan untuk memperlambat laju (Gukesh)... untuk mendapatkan peluang menang.

—Ding Liren

Dia menyangkal takut menghadapi lawan mudanya dan mencatat bahwa dia memiliki skor 2-0 dalam catur klasik, dengan satu hasil remis melawan Gukesh. Satu-satunya kekalahannya terjadi di turnamen Freestyle Chess G.O.A.T Challenge bulan Februari lalu. Meski begitu, Ding mengakui masih ada beberapa kekhawatiran.

Ding considers his challenger Gukesh as the favourite in the world championship match. Photo: Maria Emelianova/Chess.com
Ding menganggap penantangnya, Gukesh, sebagai favorit dalam pertandingan Kejuaraan Dunia. Foto: Maria Emelianova/Chess.com

"Saya khawatir akan kalah telak. Semoga itu tidak terjadi," kata sang juara dunia sambil tersenyum. "Saya berharap bisa tampil seperti di pertandingan kejuaraan dunia terakhir."

Saya khawatir akan kalah telak. Semoga itu tidak terjadi.

—Ding Liren tentang pertandingannya melawan Gukesh

Momen mengharukan terjadi ketika Snare bertanya apa arti dukungan baginya.

"Meskipun saya bermain sangat buruk, masih ada banyak yang mencintai dan mendukung saya. Mungkin saya perlu menunjukkan bahwa saya pantas mendapatkan dukungan ini."

"Anda merasa tidak pantas mendapatkan dukungan itu?" tanya Snare.

"Jika saya terus bermain buruk tanpa semangat juang, saya mungkin tidak pantas mendapatkannya."

Jika saya terus bermain buruk tanpa semangat juang, saya mungkin tidak pantas mendapatkannya.

—Ding Liren

Wawancara ini direkam setelah babak terakhir Olimpiade Catur di Budapest pada September lalu. Ding juga membagikan rencana persiapannya selama dua bulan, dengan mengatakan:

"Pertama, saya akan beristirahat sejenak dari catur, kemudian beralih ke 'mode buru-buru' karena waktu pertandingan semakin dekat. Kami akan mulai persiapan intensif, bermain beberapa game latihan, dan menemukan ide-ide baru."

Pertandingan Kejuaraan Dunia akan dimulai di Singapura pada 25 November.


Liputan Kejuaraan Dunia Sebelumnya:

TarjeiJS
Tarjei J. Svensen

Tarjei J. Svensen is a Norwegian chess journalist who worked for some of the country's biggest media outlets and appeared on several national TV broadcasts. Between 2015 and 2019, he ran his chess website mattogpatt.no, covering chess news in Norwegian and partly in English.

In 2020, he was hired by Chess24 to cover chess news, eventually moving to Chess.com as a full-time chess journalist in 2023. He is also known for his extensive coverage of chess news on his X/Twitter account.

Selengkapnya dari TarjeiJS
Siapa yang Akan Menang di Kejuaraan Dunia? Vidit dan Giri Prediksi Dominasi Gukesh atas Ding

Siapa yang Akan Menang di Kejuaraan Dunia? Vidit dan Giri Prediksi Dominasi Gukesh atas Ding

Seorang Pemain Catur Diskors Setelah Diduga Meracuni Lawannya

Seorang Pemain Catur Diskors Setelah Diduga Meracuni Lawannya